Bismillahirrahmanirrahiim.
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Shalat sunnat dhuha adalah merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala dan Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam . Shalat sunnat ini dilakukan saat waktu dhuha,yaitu ketika saat matahari mulai naik, kira-kira dalam pandangan mata kita satu tombak, atau tujuh hasta sekitar 15 menit setelah terbitnya pukul tujuh pagi hingga waktu berakhirnya sekitar 5 menit sebelum shalat fardhu dzuhur pada saat mendeketati tengah-tengah di atas kepala kita. Jumlah raka'atnya, dari dua,empat,delapan, hingga duabelas raka'at.
Bila kita rutin menunaikan shalat dhuha maka banyak faedah yang terkadung didalamnya salah satunya adalah sedekah.Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa manusia diciptakan memiliki 360 ruas,dan terdapat berbagai kenikmatan yang tak dapat dihitung. Setiap ruang tulang ini memiliki tugas untuk bersedekah,
Sebagai rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan-Nya dan tugas ini mesti ditunaikan manusia pada setiap harinya. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Pengasih dan Pemurah, melalui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, Menjelaskan bahwa tugas bersedekah sebanyak 360 kali itu cukup tergantikan oleh Dua Raka’at Shalat Dhuha.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu." Para sahabat bertanya, "Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Keutamaan Shalat Sunnat Dhuha
Hadits Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam yang menjelaskan tentang keutamaan shalat sunnat dhuha, di antaranya :
1.Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam Bersabda :
“Setiap salah seorang di antara kamu memasuki pagi harinya,pada pada setiap ruas tulangnya ada peluang sedekah,setiap ucapan Tasbih (SubhanALLAH) adalah sedekah,setiap Hamdalah (Ucapan Alhamdulillah) adalah sedekah,setiap Tahlil (Ucapan La Ilaha Illallah) adalah sedekah,setiap Takbir (Ucapan Allahu Akbar) adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah,nahi mungkar adalah sedekah,semua itu cukup tergantikan dengan dua rakaat dhuha.”(H.R. Muslim).
2. Ghanimah (Keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash Radhiyallahu `Anhuma, ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!
Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin menunaikan shalat dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam :
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memperoleh ganjaran di sore hari
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda di dalam Hadists Qudsi,“Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, AKU akan mencukupi kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani)
5. Pahala Umrah dan Haji
Shalat sunnat dhuha yang merupakan bagian dari “haji dan umrah” yang sempurna. Bukan haji dan umrah dalam arti pergi ke Mekah, akan tetapi, pahala haji dan umrah.Sebagaimana Hadist Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam dibawah :
Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah,lalu duduk dzkir kepada Allah Subhanu wa Ta’ala ’hingga terbit matahari,kemudian shalat dhuha dua rakaat,maka untuknya pahala haji dan umrah,sempurna,sempurna,se
Dalam Sebuah Hadist lain disebutkan Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam Bersabda :
“Dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam Bersabda :“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
6. Shalat Dhuha adalah salah satu dari tiga Wasiat Rasulullah kepada Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.
“Dari Abu Hurairah Raddhiyallahu Anhu Berkata, “Kekasihku (Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam) Berwasiat kepadaku dengan tiga hal, dan Aku tidak akan meninggalkannya sehingga aku mati; berpuasa/shaum tiga hari setiap bulan, melakukan shalat Dhuha dan melakukan shalat witir sebelum tidur.” (Hadits muttafaqun ‘alaih, lihat Bukhari [1107, 1845], Muslim [1182])
7. Ampunan Dosa
Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam Bersabda :
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR. At Tirmidzi)
Dalam hadist yang lain dikatakan,“Barangsiapa yang masih berdiam diri di mesjid atau tempat shalatnya setelah shubuh karena melakukan I’tikaf, berdzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun bnyaknya melebihi buih di lautan.”(HR. Abu Dawud)
Cara Pelaksanaan Shalat Sunnat Dhuha
Shalat dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid ( tidak berjamaah ), caranya sebagai berikut:
a.Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram”
b .Membaca doa Iftitah
c. Membaca surat Al Fatihah
d. Membaca satu surat didalam Alquran.Afdhalnya rakaat pertama surat Asysyams dan rakaat kedua surat Allail
e. Ruku’ dan membaca bacaanya
f. I’tidal dan membaca bacaanya
g. Sujud pertama dan membaca bacaanya
h. Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
i. Sujud kedua dan membaca bacaanya
j. Setelah rakaat pertama selesai, dilakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
Dengan mengenal fadhilah dan keutamaan shalat sunnat dhuha diatas, semoga menjadi pedoman kita semua, untuk setiap saat menyempatkan waktu untuk melaksanakan shalat sunnat dhuha,maka Ibadah dan usaha adalah jawabannya. Maka marilah kita bersama-sama merawat dan senantiasa mendirikan shalat sunat ini, dengan niat karna Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin. .*(refrensi dari berbagai sumber)*.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar